Pengertian konservasi dapat dilihat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI. Termaktub arti konservasi adalah pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan mengawetkan, pengawetan, dan pelestarian.
Konservasi Energi adalah upaya sistematis, terencana dan terpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negeri dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya energi. Pelaksanaan konservasi energi dilakukan pada seluruh tahap pengelolaan energi yang meliputi penyediaan energi, pengusahaan energi, pemanfaatan energi dan konservasi sumber daya energi.
Apa tujuan dari konservasi energi?
Sebenarnya tujuan dari konservasi energi itu adalah ingin melestarikan sumber energi, sehingga kita perlu menggunakan teknologi untuk membangkitkan energi yang bersumber dari sumber energi terbarukan, dan kita harus menggunakan teknologi yang lebih efisien (hemat) energi.
Konservasi energi difokuskan pada perilaku manusia pengguna energi. Namun, pengurangan konsumsi energi itu harus dilakukan dengan cara-cara rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang memang benar-benar diperlukan, atau tanpa mengurangi keselamatan, kenyamanan dan produktivitas. Konservasi energi bisa dilakukan mulai dari yang tanpa biaya hingga butuh biaya besar.
Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan. Organisasi-organisasi serta perseorangan dapat menghemat biaya dengan melakukan penghematan energi, sedangkan pengguna komersial dan industri dapat meningkatkan efisiensi dan keuntungan dengan melakukan penghematan energi.
Penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per kapita, sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi. Hal ini mengurangi naiknya biaya energi, dan dapat mengurangi kebutuhan pembangkit energi atau impor energi. Berkurangnya permintaan energi dapat memberikan fleksibilitas dalam memilih metode produksi energi.
Selain itu, dengan mengurangi emisi, penghematan energi merupakan bagian penting dari mencegah atau mengurangi perubahan iklim. Penghematan energi juga memudahkan digantinya sumber-sumber tak dapat diperbaharui dengan sumber-sumber yang dapat diperbaharui. Penghematan energi sering merupakan cara paling ekonomis dalam menghadapi kekurangan energi, dan merupakan cara yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan meningkatkan produksi energi.
Di tahun 2019, Sekolah Adiwiyata direvitalisasi dengan nama Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup Sekolah atau disingkat Gerakan PBLHS, dimana salah satu aspek kegiatan hemat energi atau konservasi energi termasuk didalamnya.
Gerakan PBLHS merupakan aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring, dan berkelanjutan yang dilakukan oleh Sekolah, bertujuan untuk mewujudkan penerapan perilaku ramah lingkungan hidup oleh warga sekolah dengan menjaga kebersihan sekolah, sanitasi, drainase, menempatkan sampah pada tempatnya, menanam dan memelihara pohon, melakukan konservasi energi, konservasi air dan inovasi lainya baik dari pendidik (guru) maupun dari siswa. Kegiatan ini melibatkan dan meningkatkan kesadaran akan konservasi energi pun secara konsisten dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal EBTKE, dalam hal ini Direktorat Konservasi Energi.
Beragam aksi dan tindakan nyata kegiatan hemat energi yang dilakukan di sekolah yaitu memantau penggunaan listrik di setiap kelas, membuat rekapan hasil pantauan penggunaan listrik tiap kelas, dan melaporkan rekapan harian penggunaan listrik kepada manajer energi. Pemantauan (penggunaan listrik) rutin ini penting dilakukan, kita membiasakan peserta didik kita untuk peduli dan menumbuhkan budaya hemat energi, sehingga diharapkan siswa dapat menjadi agen perubahan penerapan budaya hemat energi di sekolah, rumah dan lingkungan sekitar. SMP N 1 Kemangkon merupakan sekolah besar dengan jumlah lampu yang terpasang dan pengunaan alat elektronik yang tergolong banyak. Adanya kegiatan rutin tersebut diharapkan semua warga sekolah terbiasa menggunakan lampu dan seluruh perangkat elektronik seefektif mungkin. Artinya lampu dan alat elektronik tersebut dimatikan jika sudah selesai digunakan. Ventilasi sebagai sarana pertukaran udara di sebuah ruangan harus diperhatikan. Hal ini berkaitan dengan ketersediaan udara bersih di dalam sebuah ruangan. Adanya ventilasi yang memadai menyebabkan udara bisa bertukar secara berkala. Ruangan menjadi tidak pengap dan udara bersih tersedia untuk dihirup oleh penghuni ruangan-ruangan di lingkungan sekolah.
Pelaksanaannya yaitu dengan mematikan, mencabut saklar dan peralatan elektronik saat tidak digunakan, mengatur suhu AC lebih besar dari 24 derajat, memanfaatkan sinar matahari untuk penerangan kelas pada siang hari, menutup keran air setelah digunakan, merawat dan membersihkan alat-alat listrik secara rutin, membuat poster tata tertib perilaku penghematan energi, dan menempatkan poster-poster penghematan energi di beberapa titik.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dilakukan di sekolah dalam menghemat energi:
Tidak menyalakan lampu di ruangan jika pencahayaan bagus
Mematikan komputer jika tidak digunakan
Cermat menggunakan air di kamar mandi
Mematikan LCD proyektor apabila tidak digunakan
Mematikan AC atau kipas angin jika tidak diperlukan
Penulis : Sri Pranowo, S.Pd. (Guru IPS SMP N 1 Kemangkon)
Copyright © 2017 - 2025 SMP N 1 KEMANGKON All rights reserved.
Powered by sekolahku.web.id