SMP N 1 KEMANGKON

Jl. Raya Karangkemiri, Kemangkon - Purbalingga

Agamis Sehat Ramah lingkungan Inovatif (ASRI)

PENGELOLAAN SAMPAH

Senin, 28 Maret 2022 ~ Oleh Admin ~ Dilihat 595 Kali

Kebersihan lingkungan sekolah merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang kegiatan belajar mengajar.Oleh karena itu keebrsian lingkungan sekolah menjadi tanggung jawab kita semua. Dengan lingkungan yang bersih, kita bisa mencegah berkembangnya berbagai penyakit. Sampah bias saja menjadi masalah dilingkungkan Sekolah, hal ini membuat sekolah menjadi kotor dan terkesan kumuh, pengelolaan sampah yang kurang baik dan kurangnya pengetahuan tentang seluk-beluk mengenai pengelolaan sampah akan berdampak pada kurangnya kebesihan.

Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatandari manusia yang berwujud  baik padat maupun cair dan zat organik maupun anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak terurai. Segala macam organisme yang ada di alam ini selalu menghasilkan bahan buangan, karena tidak ada proses konversi yang memiliki efisiensi 100%. Sebagian besar bahan buangan yang dihasilkan oleh organisme yang ada di alam ini bersifat organik Sampah yang berasal dari aktivitas manusia yang dapat bersifat organik maupun anorganik. Contoh sampah organik adalah: sisa-sisa bahan makanan, kertas, kayu dan bambu. Sedangkan sampah anorganik misalnya: plastik, logam, gelas, dan karet. Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Ditinjau dari kepentingan kelestarian lingkungan, sampah yang bersifat organik tidak begitu bermasalah karena dengan mudah dapat diurai oleh mikroba menjadi bahan yang mudah menyatu kembali dengan alam. Sebaliknya sampah anorganik sukar terurai  Jenis-jenis sampah  Berdasarkan sumbernya - Sampah alam Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman. - Sampah manusia Sampah manusia adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri..Contoh jenis sampah ini adalah daun, ranting, kertas pembungkus, plastik, rokok, dan debu.

Sampah cair Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah. Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya. Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian.Untuk mengolah kembali air dari pembuangn cucian dan toilet sekolah kami membuatkolam penmapung yang didisi dengan ikan.

Karakteristik sampah di Sekolah Sekolah sebagai tempat berkumpulnya banyak orang dapat menjadi penghasil sampah terbesar selain pasar, rumah tangga, industri dan perkantoran. Ada 3 Jenis sampah yang ada di sekolah:

  1. Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah/ biologis. Misalnya adalah sisa makanan
  2. Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut. Misalnya adalah plastik dan styrofoam

Sedangkan sampah basah berasal dari bungkus makanan yang di dapat dari Kantin sekolah seperti kertas pembungkus, sisa makanan dan daun pisang..

Pengelolaan sampah Ada 3 cara pemilahan sampah yang terdiri atas: Pemilahan yaitu memisahkan menjadi kelompok sampah organik dan non organik dan ditempatkan dalam wadah yang berbeda. 2. Pengolahan dengan menerapkan konsep 4R yaitu:

  1. REPLACE Ganti dengan barang ramah lingkungan Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa di degradasi secara alami
  2. REDUCE (Kurangi Sampah!) - Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik pembungkus barang belanja - Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun daripada membeli botol baru setiap kali habis - Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket yang besar daripada membeli beberapa paket kecil untuk volume yang sama
  3. REUSE - Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah - Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk pembungkus - Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan, perangkat pembersih (lap), maupun berbagai keperluan lainnya
  4. RECYCLE Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena kadang dibutuhkan teknologi dan penanganan khusus. Tapi bisa membantu dengan cara-cara ini : - Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk di daur ulang - Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur ulang - Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil daur ulang. Untuk sampah yang tidak dapat ditangani dalam lingkup sekolah, dikumpulkan ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang telah disediakan untuk selanjutnya diangkut oleh petugas kebersihan ke Tempat Pembuangan Akhir(TPA). Sampah yang dibuang ke TPS ditempatkan berdasarkan pemilahan sampah yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan karena sampah organik cepat membusuk sementara sampah anorganik membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membusuk sehingga memerlukan perlakuan khusus. Di lingkungan sekolah, pengelolaan sampah membutuhkan yang perhatian serius. Dengan komposisi sebagian besar penghuninya adalah anak- anak tidak menutup kemungkinan pengelolaannya pun belum optimal. Namun juga bisa dipakai sebagai media pembelajaran bagi siswa siswinya. Di SMP N 1 Kemangkon yang merupakan sekolah Adiwiyata pengelolaan sampah harus optimal. Sampah basah bisa diolah menjadi kompos. Prosesnya mudah dan sederhana. Siswa-siswa di sekolah kami sudah di ajari untuk mmebuat kompos dari sampah dengan proses yang sederhana. Pembuatan kompos dengan sampah basah di sekolah bisa menjadi media pembelajaran untuk anak didik. Setidaknya anak akan belajar tentang Ilmu Pengetahuan Alam. Anak juga akan belajar menghargai lingkungan. Mereka akan belajar bagaimana sampah itu bisa bermanfaat bagi manusia bukan hanya sebagai sesuatu yang kotor dan menjijikkan. Kompos yang dihasilkan dapat digunakan untuk memupuk tanaman yang ada atau sebagi bahan campuran media tanam dalam pot. Kertas bekas yang dihasilkan banyak sekali yang berjenis HVS. Jenis kertas ini dikalangan pemulung memiliki harga yang paling tinggi. Belum lagi kertas karton, kertas pembungkus makanan dan kertas jenis lainnya. Khusus untuk sampah kertas, bisa dilakukan dua hal untuk pengelolaannya.
  5. Yang pertama adalah daur ulang sebagai pengelolaan sendiri. Sampah kertas bisa didaur ulang dengan cukup mudah. Kertas bekas dipotong kecil- kecil dan direndam ke dalam air. Proses berikutnya adalah diblender hingga berubah menjadi bubur kertas. Dari sinilah kreativitas anak diperlukan. Bubur kertas bisa dijadikan bahan kertas daur ulang atau bisa dijadikan bahan dasar kreativitas lain, misalnya topeng kertas atau bentuk pigura.
  6. Bentuk pengelolaan kedua adalah sistem pemilahan untuk dijual. Kertas berjenis HVS dipisah dari jenis lain misalnya koran, karton dan kardus. Kertas bekas yang sudah dipilah tadi dijual ke pemulung.

          Pemulung secara berkala akan datang ke sekolah untuk mengambil kertas tersebut. Jenis sampah lain yang juga lumayan banyak di sekolah adalah plastik. Sampah ini sebagian besar terdiri dari bungkus plastik dan botol minuman mineral. Untuk jenis terakhir inilah yang sekarang banyak dicari orang. Botol  minuman bekas yang berbahan plastik PET bisa didaur ulang menjadi biji plastik. Demikian juga halnya dengan kaleng minuman bekas yang berbahan logam. Sampah jenis ini juga sebaiknya dipilah, dikumpulkan untuk kemudian dijual. Anak-anak juga dapat berkreasi merangkainya menjadi barang kerajinan atau hiasan dinding.

Dengan sistem pemilahan ini diharapkan anak didik dapat belajar betapa sampah yang semula kotor dan menjijikkan ternyata memiliki nilai jual. Mata pelajaran ekonomi dapat dipelajari dari seonggok sampah di sekolah. Anak didik akan menyadari bahwa peluang kerja ada di sekitarnya, bukan hanya dicari tapi dapat juga diciptakan. Dalam perancangan pengelolaan sampah di sekolah, para siswa perlu dilibatkan secara aktif. Hal ini dapat dilakukan dengan pembentukan regu-regu yang bertugas secara terjadwal. Kegiatan pameran dan kompetisi berkala dapat dilakukan untuk meningkatkan kepedulian terhadap pengelolaan sampah. Menulis di Blog atau majalah dinding merupakan latihan yang bagus untuk menumbuhkan jiwa-jiwa mengelola sampah. Sehingga muncul kesadaran baru bahwa, “ Sampah bukan masalah, tetapi peluang ”.

Untuk mencapai tujuan pengelolaan sampah di lingkungan sekolah, semua warga sekolah terutama para siswa perlu dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran dan pelaksanaannya dan secara berkesinambungan supaya program ini dapat berjalan dengan baik.

 

Penulis : Susmiyati, S.E. (Guru IPS SMP N 1 Kemangkon)

KOMENTARI TULISAN INI

  1. TULISAN TERKAIT
...

Pristiani Florida, S.Pd

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh Alhamdulillahi robbil alamin kami panjatkan kehadlirat Allah SWT, bahwasannya dengan rahmat dan karunia-Nya lah SMP Negeri 1…

Selengkapnya

TAUTAN